Berita Palsu /Hoax yang dalam
bahasa Inggris merupakan kata benda menurut kamus online Merriam-Webster
berarti ‘sebuah tindakan yang ditujukan untuk menipu atau membuat percaya akan
sesuatu yang tidak benar’, Hoax bukanlah merupakan sesuatu yang baru. Hoax ini
sudah ada sejak lama.
Pada
tahun 1708 misalnya, Jonathan Swift menerbitkan almanak yang disebut
“Predictions for the Year 1708” menggunakan nama Isaac Bickerstaff. Almanak ini
memprediksikan kematian John Partridge, seorang ahli nujum yang menerbitkan
almanak dan tak disenangi Jonathan Swift.
Almanak
ini diikuti oleh elegi dan kemudian pamflet bertajuk “Accomplishment of the
First of Mr. Bickerstaff’s Predictions” pada dan sesudah tanggal prediksi
kematian tersebut. Padahal, John Partridge jelas-jelas masih hidup saat itu.
Akibatnya, reputasi dari John Partridge menjadi rusak dan almanaknya berhenti
diterbitkan, setidaknya untuk beberapa tahun.
Seiring
makin menyebar dan terjangkaunya akses internet yang diikuti dengan makin
banyaknya penduduk dunia yang memanfaatkannya, para penyebar hoax seperti
mendapatkan “senjata” baru. Apalagi tak sedikit dari pengguna internet ini yang
keranjingan media sosial. Pembuat hoax bisa dengan mudah
menyebarkan hoax-nya.
Agar
terhindar dan tidak ikut menyebarkan berita palsu atau hoax, berikut adalah
beberapa kiat yang dapat anda lakukan dan harus Anda waspadai:
- Jangan langsung percaya dengan judul. Kabar berita
palsu sering kali memiliki judul menarik yang ditulis dalam huruf besar dan
dengan tanda seru. Jika judul kelihatannya mengejutkan dan tidak dapat
dipercaya, maka kemungkinannya memang begitu.
- Perhatikan alamat URL berita. Alamat URL palsu atau
yang dibuat mirip aslinya dapat menjadi peringatan bahwa berita itu palsu.
Banyak situs berita palsu berpura-pura sebagai situs berita autentik
dengan sedikit mengubah alamat URL. Anda dapat membuka situs tersebut
untuk membandingkan alamat URL-nya dengan sumber tepercaya.
- Selidiki sumbernya. Pastikan berita tersebut ditulis
oleh sumber yang Anda percaya memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika
berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian
"Tentang" di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.
- Amati bila ada pemformatan yang tidak wajar. Banyak
situs berita palsu memiliki kesalahan eja atau penataan letak yang
janggal. Bacalah dengan saksama untuk melihat tanda-tanda ini.
- Cek fotonya. Kabar berita palsu sering berisi gambar
atau video yang dimanipulasi. Terkadang foto tersebut memang autentik,
tetapi konteksnya berbeda. Anda dapat menelusuri foto atau gambar tersebut
untuk mencari tahu asalnya.
- Periksa tanggalnya. Kabar berita palsu mungkin berisi
linimasa yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah.
- Periksa buktinya. Periksalah sumber pengarang untuk
mengonfirmasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap
ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita
palsu.
- Lihat laporan lainnya. Jika tidak ada sumber berita
lainnya yang melaporkan cerita yang sama, hal tersebut dapat
mengindikasikan bahwa berita tersebut palsu. Jika berita tersebut
dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan
berita tersebut benar.
- Apakah berita tersebut hanya lelucon? Terkadang kabar
berita palsu sulit dibedakan dengan humor atau sindiran. Cek apakah
sumbernya memang biasa menampilkan parodi, dan apakah perincian cerita dan
nadanya menunjukkan bahwa berita tersebut hanya sekadar lelucon.
- Beberapa berita memang sengaja dipalsukan. Berpikirlah
secara kritis tentang berita yang Anda baca, dan hanya bagikan berita yang
Anda ketahui dapat dipercaya.
No comments:
Post a Comment