sumber gambar : https://teotrandafir.com |
Setelah bangkit dari sujud, maka
orang-orang yang beriman akan mengikuti Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Dan
akan dibentangkan as-sirothatau jembatan di atas neraka.
Sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim. Keadaan saat itu gelap gulita. Seorang Yahudi pernah bertanya kepada
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam,
Di manakah manusia di hari di mana bumi dan langit diganti?
Beliau Sholallohu 'Alaihi
Wasallam mengatakan,
Di tempat yang gelap sebelum jembatan (HR. Muslim)
Kemudian orang-orang yang beriman akan
diberi cahaya. Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani,
di dalam Al-Mu'jamul Kabir, dari Abdullah Ibnu Mas'ud radhiallohu'anhu, bahwasanya
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda,
Maka Alloh memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan
amalan mereka.
Ada di antara mereka yang diberi
cahaya sebesar gunung yang besar yang berjalan di depannya. Dan ada yang diberi
lebih kecil dari itu. Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar pohon
kurma di sebelah kanannya. Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu. Sehingga
ada yang diberi cahaya di jempol kakinya, kadang menyala dan kadang padam.
Apabila menyala, maka dia melangkahkan kakinya dan berjalan. Dan apabila padam,
maka dia berdiri. Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya mengamalkan
ilmu bagi seorang muslim. Semakin banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia,
maka akan semakin banyak cahaya yang akan dia dapatkan di hari kiamat.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim, disebutkan bahwasanya orang-orang munafik juga akan diberikan
cahaya dan akan mengikuti Alloh. Namun cahaya mereka padam sebelum sampai
jembatan. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menceritakan dalam Surat
Al-Hadid : 12-15 yang artinya,
Pada hari ketika kamu melihat orang-orang yang beriman,
laki-laki dan wanita, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan
mereka. Dikatakan kepada mereka, "Pada hari ini ada berita gembira untuk
kalian. Yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kalian akan
kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar." Pada hari ketika
orang-orang munafik, laki-laki dan wanita, berkata kepada orang-orang yang
beriman, "Tunggulah kami, supaya kami dapat mengambil sebagian cahaya dari
kalian." Dikatakan kepada orang-orang munafik, "Kembalilah kalian ke
belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian." Lalu dibuatlah di
antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik sebuah dinding yang
memiliki pintu. Di sebelah dalamnya, yaitu di sisi orang-orang yang beriman ada
rahmat. Dan di sebelah luarnya, yaitu sisi orang-orang munafik ada siksa.
Orang-orang munafik memanggil orang-orang yang beriman dan berkata,
"Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kalian di dunia?"
(Maksudnya bersama-sama dengan orang-orang yang beriman secara dzahir. Orang-orang
beriman menjawab, "Benar. Akan tetapi kalian mencelakakan diri kalian
sendiri, yaitu dengan kenifaqan kalian. Dan kalian dahulu menunggu-nunggu
kehancuran kami. Dan kalian ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong. Sehingga
datanglah ketetapan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Dan penipu
yaitu setan, telah memperdaya kalian tentang Alloh. Maka pada hari ini tidak
akan diterima tebusan dari kalian maupun dari orang-orang kafir. Tempat kalian
adalah neraka, itulah tempat berlindung kalian, dan itulah seburuk-buruk tempat
kembali.
Demikianlah orang-orang munafik
kembali tertipu. Mereka mendapat cahaya di awal dan menyangka bahwasanya mereka
akan selamat bersama dengan orang-orang yang beriman. Namun ternyata
persangkaan mereka salah. Orang-orang yang beriman ketika melihat cahaya
orang-orang munafik padam mereka berdoa kepada Alloh seperti tertuang dalam
Surat At-Tahrim : 8
رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا
وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬
Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa untuk melakukan segala sesuatu.
Di dalam hadits yang shahih yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dan juga Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu
'Alaihi Wasallam bersabda bahwasanya orang yang berjalan ke masjid di
dalam kegelapan malam, yaitu untuk melakukan sholat berjamaah, maka dia akan
mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat. Di antara usaha seorang muslim
untuk menghilangkan kenifaqan adalah dengan menjaga sholat lima waktu secara
berjamaah. Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda,
Barang siapa yang sholat karena Alloh selama 40 hari secara
berjamaah mendapatkan takbiratul ula (yaitu takbiratul
ihram), maka dia akan terlepas dari dua perkara. Terlepas dari neraka dan
terlepas dari kenifaqan (Hadits hasan riwayat Tirmidzi).
Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy
No comments:
Post a Comment