A. Konsep Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Pada dasarnya, Sekolah
Menengah Kejuruan bertujuan
membekali siswanya dengan keterampilan kejuruan untuk mengatasi masalah.
Dengan demikian, sejak awal, siswa SMK harus mendudukkan dirinya
sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Dalam hampir seluruh
bagian hidupnya, manusia
tidak pernah mampu melepaskan diri dari kegiatan berinteraksi dengan manusia lainnya.
Hal itu terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang harus tetap berhubungan dengan manusia lain, dan setiap manusia
memiliki keterbatasan. Setiap manusia tidak dapat diukur
sama dalam hal pengetahuan dan keterampilannya. Dalam tata kehidupan manusia, masing-masing selalu
berusaha mengisi kerja sama dengan
orang lain menggunakan pengetahuan dan keterampilannya. Manusia yang berguna adalah
mereka yang mampu
memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri atau untuk membantu menyelesaikan masalah orang lain.
Keterbatasan pada diri manusia merupakan
akar masalah. Manusia selalu memiliki masalah dalam setiap bagian
hidupnya karena keterbatasannya. Kelebihan seseorang yang dapat menyelesaikan kekurangan orang lain. Dalam
perkembangannya, kelebihan seseorang inilah yang sering
menjadi kekhasan pengetahuan dan keterampilan seseorang. Tujuan akhir dari upaya mencari
pengetahuan dan melatih keterampilan serta menyelesaikan masalah
, adalah mencapai kehidupan
yang lebih baik bagi dirinya
dan orang lain.
Menemukan masalah adalah kegiatan awal sebelum menyelesaikannya. Kemampuan ini merupakan kerja nalar berdasarkan kondisi dan fakta yang terlihat dan yang mungkin
tidak terlihat.
Seseorang berpikir
untuk mendapatkan solusi yang menjadi arah utama untuk menyelesaikan masalah
Saat A-ha!
Manusia selalu ingin tahu untuk mendapatkan solusi.
Keingintahuan inilah yang pada
dasarnya mendorong seseorang
berpikir. Kegiatan
berpikir tidak akan berhenti sebelum
menemukan solusi. Ketika pengetahuan dan keterampilannya tidak mampu menemukan
solusi, dia bertanya kepada orang lain, atau meneliti
masalah tersebut, sampai
didapatkannya solusi yang tepat.
Dalam proses berpikir
menemukan solusi, terdapat
saat penting, ketika menemukan sesuatu dalam pikiran
kita. Seolah-olah otak kita diterangi
cahaya, mungkin hanya sepersekian detik.
Tiba-tiba
muncul sebuah ide cemerlang, menemukan solusi. Saat itulah yang oleh para ahli dikatakan sebagai
saat A-ha. “A-ha,
aku tahu”, demikian
seolah-olah otak kita berkata. Atau, karena demikian cemerlangnya hasil pikir kita, bahkan mulut kita ikut mengucapkannya, tanpa sengaja.
Saat A-ha, bukan tujuan kita berpikir. Tahu itu
penting. Akan tetapi hanya sekadar tahu, tidak cukup. Hal yang kita temukan
harus dibandingkan dengan hal lain yang kita temukan pada ‘saat A-ha’ yang lain. Beberapa solusi diperbandingkan. Seseorang masih harus berpikir. Solusi terbaiklah yang terpilih untuk menjadi solusi
atas masalah yang dihadapi.
Ketika seseorang berpikir, dia tidak kehilangan apa pun dari dalam dirinya. Bahkan, seseorang harus meneroka (melakukan eksplorasi), melakukan penjelajahan, berdasarkan pengetahuan
yang telah dia miliki, untuk mencari solusi.
Proses berpikir dan meneliti
serta menemukan solusi merupakan proses
menemukan pengetahuan.
Keingintahuan seseorang sudah muncul sejak kecil. Rasa ingin tahu ini makin besar. Bahkan, karena terbatasnya
kesempatan bertanya, ada hal-hal yang masih belum diketahuinya terbawa sampai dewasa. Bagaimana cara seorang anak memuaskan rasa ingin tahunya dengan selalu bertanya, sering kita lihat dalam kehidupan.
Berjuta pertanyaan dalam diri seseorang mulai terjawab ketika dia belajar
di sekolah, membaca buku, bertanya
pada orang lain,
dan kesempatan lainnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan awal dari upaya memuaskan keingintahuan yang lebih luas.
B. Mengatasi Masalah
Tidak satu pun manusia yang tidak memiliki masalah dalam
hidupnya. Bahkan, masalah ada di setiap saat. Masalah tidak boleh dihindari, masalah harus dicarikan
solusinya. Menunda pencarian solusi
atas suatu masalah
akan menghadirkan masalah
lain, yang kadang-kadang menjadi makin besar dan pelik.
Masalah muncul dalam berbagai
bidang kehidupan. Masalah
dikenali sebagai
kondisi yang muncul ketika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Kenyataan adalah kondisi yang ada, sedangkan harapan
adalah kondisi yang,
seharusnya dan sebaiknya, sesuai dengan kebutuhan kita.
Ketika kita menghadapi kondisi
tersebut, kita harus menghadapinya dan mencari solusi
sebagai jalan keluar yang dapat
mengatasi masalah. Mengatasi masalah
dapat dilakukan jika kita mampu mengenali masalah. Mengenali
masalah masih merupakan masalah tersendiri, bagi banyak orang. Banyak orang yang belum terasah
kemampuannya mengenali masalah.
Manusia selalu berpikir memecahkan
masalah. Ketika berpikir,
dalam kedudukannya sebagai makhluk rasional, manusia
mampu menggunakan pengetahuan yang ada untuk
menemukan ide. Ide muncul sesaat ketika proses berpikir
dilakukan. Pada ide yang hanya muncul sesaat ini, harus dilakukan
penalaran. Jadi, manusia
harus menalar ide. Banyak atau sedikitnya pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki, sangat memengaruhi banyak sedikitnya ide yang muncul saat berpikir.
Pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki juga memengaruhi proses penalaran terhadap
ide seseorang.
Banyak masalah
yang solusinya hanya memerlukan satu langkah tanpa mempertimbangkan banyak hal lain. Namun, lebih banyak lagi masalah yang solusinya harus mempertimbangkan banyak hal.
Jika masalah hanya memerlukan satu langkah sebagai
solusi tanpa mempertimbangkan banyak hal, segera lakukan. Jika masalah memerlukan solusi yang harus mempertimbangkan banyak hal, sebaiknya seseorang
selalu meneroka (melakukan eksplorasi) mencari beberapa jenis ide yang mungkin dapat dilakukan. Dari beberapa ide yang ditemukan, pertimbangkanlah satu demi satu, berdasarkan manfaat dan akibat buruk yang ditimbulkannya.
Proses mempertimbangkan setiap ide yang akan dijadikan
solusi yang terbaik dan paling tepat memerlukan pengetahuan dan pengalaman, baik pengalaman sendiri
atau pengalaman orang lain. Proses mempertimbangkan
ide menjadi solusi terpilih, jika diasah dan dilakukan
berulang-ulang, akan membentuk sikap yang bijaksana, yaitu mempertimbangkan manfaat
dan akibat buruk sebelum mengambil keputusan.
Jadi, solusi yang baik adalah ide kreatif yang:
1.
mengatasi masalah
secara permanen;
2.
dapat dilakukan
sesuai dengan kemampuan
kita;
3.
bermanfaat bagi (makin) banyak orang;
4.
tidak bertentangan dengan hukum, kesantunan, norma yang berlaku;
5.
mampu menginspirasi orang lain.
Mungkin saja masih ada solusi yang tidak sesuai dengan
butir nomor (2) sampai dengan nomor (5)
di atas. Seseorang dapat meneroka ide lain, setidaknya mempertimbangkan setiap solusi yang akibat buruknya menimpa
sedikit pihak yang dirugikan, serta seseorang
harus bertanggung jawab atas akibat buruk yang ditimbulkan.Setiap ide yang sudah dinalar menjadi
solusi, akan menjadi
gagasan seseorang untuk dilakukan, bahkan dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
C. Mengomunikasikan Gagasan
Gagasan yang ditemukan oleh seseorang dapat dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai tujuan.
Kemampuan mengomunikasikan gagasan
kepada orang lain harus dilatih.
Gagasan apa pun dapat
dikomunikasikan dalam Mata
Pelajaran Simulasi dan
Komunikasi Digital. Mata pelajaran yang diajarkan
pada Kelas X harus diberlakukan sebagai ajang belajar mengidentiļ¬kasi masalah
dan menalar gagasan
yang akan dijadikan
solusi serta mengomunikasikannya. Apa pun gagasannya.
Memperkenalkan resep makanan yang sudah dibuat, misalnya, dapat menjadi ide kreatif yang dikomunikasikan melalui
berbagai media. Demikian
juga memperkenalkan:
- resep makanan baru sebagai modiļ¬kasi resep sebelumnya, atau
- cara memasak agar lebih enak dan menarik, atau
- penataan/penyajian makanan, atau
- cara yang benar menggunakan alat memasak, atau
- memperkenalkan resep makanan sebagai ciptaan baru;
- semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Demikian banyak dan luasnya
bidang kehidupan yang dapat dijadikan
ide kreatif. Ide kreatif ditemukan bukan saja ketika
seseorang menghadapi masalah,
tetapi juga untuk mengantisipasi jika masalah itu
muncul dalam kehidupan seseorang. Apalagi kalau seseorang mau melakukan eksplorasi (penerokaan) tentang
perubahan produk lama menjadi produk baru (modiļ¬kasi) melalui: (1) perubahan: warna,
bentuk, bahan; atau (2) penambahan fungsi produk dengan menambahkan bagian tertentu yang diperlukan; (3) membuat produk (yang benar-benar) baru; semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Ide
kreatif yang terkait dengan benda kerja (kompor, mixer, blender, mesin bor, dan sejenisnya) dapat ditingkatkan fungsinya dengan melakukan penambahan: kecepatan
kerja, atau ketepatan kerja, atau kenyamanan kerja.
Proses kreatif dapat dilakukan melalui 4 tahap:
Mengamati – Menirukan – Modiļ¬kasi – Membuat baru (dalam bahasa
Jawa: Niteni, Nirokke,
Nambahi, Nemokke
yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara).
K Hajar Dewantara |
Hal
yang harus dibiasakan sejak awal dalam mata pelajaran ini adalah mengemukakan gagasan yang benar dengan cara yang baik. Ide kreatifnya ada, tetapi akan menjadi sia-sia jika gagasannya salah. Ide kreatifnya ada, benar, tetapi cara mengomunikasikannya tidak baik, hasilnya akan memberikan nilai kurang pada diri seseorang.
D. Kemampuan Berkomunikasi dan Perangkat
Pada dasarnya, kemampuan berkomunikasi merupakan kebutuhan setiap orang. Kemampuan mengomunikasikan
menjadi bagian dari kompetensi teknis
bekerja.
Hakikat berkomunikasi adalah menyampaikan gagasan atau konsep
kepada pihak lain. Komunikasi yang baik adalah jika informasi yang disampaikan diterima sama isi dan maknanya oleh pihak lain. Terdapat be rbagai cara berkomunikasi untuk mencapai komunikasi yang baik.
Terdapat sekelompok orang yang mudah menyampaikan atau menerima
informasi melalui percakapan verbal. Terdapat
pula sekelompok orang yang lebih mudah
menyampaikan atau menerima
informasi verbal secara terulis sebagai pengganti percakapan.
Informasi tertulis juga merupakan cara terbaik
ketika percakapan verbal
tidak dapat dilakukan secara langsung. Terdapat sekelompok orang yang mudah menerima informasi melalui gambar atau bagan dis erta penjelasan
secukupnya, sebagai pengganti
percakapan verbal atau informasi tertulis.
Terdapat sekelompok orang yang lebih
mudah menerima informasi melalui video atau video animasi disertai penjelasan secukupnya sebagai pengganti cara berkomunikasi lainnya.
Kemampuan mengomunikasikan menjadi makin mudah dan memiliki jangkauan
luas seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Perangkat
digital yang merambah
pada hampir seluruh bidang kehidupan mendukung
proses berkomunikasi menjadi ‘tanpa hambatan’.
Pada sisi lain, kemudahan
melakukan komunikasi tersebut harus dilakukan dengan
tetap menjaga etika komunikasi digital,
dengan apa yang disebut kewargaan digital (digital citizenship).
Perangkat (komunikasi) digital,
memungkinkan:
- seseorangmencarialternatif solusi atas permasalahan yang dihadapinya;
- seseorang mencari mitra kolaborasi untuk memodiļ¬kasi atau membuat produk baru/layanan kerja baru;
- seseorangmengomunikasikan hasil kerja berupa produk/layanan kerja kepada orang lain, atau bahkan melakukan transaksi dan negosiasi.
Setidaknya, perangkat (komunikasi) digital
memungkinkan seseorang mengomunikasikan kompetensi teknis yang dimiliki berikut gagasannya
kepada orang lain. Perangkat
(komunikasi) digital memungkinkan seseorang menyampaikan informasi audio
visual yang diinginkan.
Pada dasarnya, media komunikasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis gagasan yang akan dikomunikasikan dan tujuan komunikasi. Tidak ada pilihan lain,
kompetensi mengomunikasikan gagasan atau konsep tersebut
harus dilakukan melalui presentasi digital sebagai media yang memungkinkan komunikasi menjadi makin mudah dan luas,
bahkan mendunia. Mempelajari perangkat digital
harus dipandang sebagai upaya penguasaan keterampilan memanfaatkan alat komunikasi.
“ Kemampuan mengomunikasikan gagasan
sama pentingnya dengan kemampuan menemukan gagasan.”
Kemampuan mengomunikasikan gagasan
pada hakikatnya adalah kebutuhan semua orang. Dengan
demikian, kemampuan mengomunikasikan gagasan adalah bagian dari kecakapan hidup
(life skill).
Mata Pelajaran Simulasi dan
Komunikasi Digital bagi siswa SMK merupakan alat untuk mengomunikasikan gagasan
atau konsep melalui presentasi digital. Dalam fungsinya sebagai alat, mata
pelajaran ini memberikan keterampilan penguasaan alat agar siswa mengetahui
menggunakannya ketika diperlukan.
“ Mata pelajaran Simulasi Digital
adalah alat, bukan tujuan”
Sebagai alat, mata pelajaran ini memberikan banyak
keterampilan penggunaan alat yang mungkin diperlukan. Bagi siswa kreatif,
penggunaan beberapa
alat saja akan menghasilkan banyak karya beragam. Namun, bagi siswa yang lain, perlu beberapa
alat lainnya untuk dapat mengomunikasikan gagasannya.
“ Dalam mata pelajaran ini, berlaku
rumus: 1 + 2 + 3 ≠ 6.”
Sasaran akhir adalah mengomunikasikan gagasan dengan BENAR,
BAIK, dan INDAH. Mengomunikasikan
gagasan berbentuk karya (produk/layanan) dan berbagi pada orang lain adalah hakikat dari Mata Pelajaran
Simulasi dan Komunikasi Digital: IDE – PRODUK – BERBAGI.
E. Rangkuman
- Ketika kita mampu menemukan masalah, pada saat itu, secara tidak sengaja, kita mengakui kenyataan yang ada pada kita. Artinya, kita menyadari adanya kekurangan. Menyadari kekurangan diri sendiri adalah perbuatan yang paling jujur. Seseorang dapat menipu orang lain, tetapi tidak dapat menipu dirinya sendiri.
- Untuk mempertimbangkan berbagai ide yang akan dipilih sebagai solusi mengatasi/memecahkan masalah, seseorang memerlukan informasi atau pengetahuan.
- Perilaku menentukan ide terpilih sesudah proses mempertimbangan satu demi satu ide/solusi yang ditemukan, merupakan perilaku arif (mempertimbangkan baik buruk, untung/rugi), akan membentuk sikap bijaksana.
- Ketika seseorang sudah dapat mengatasi/memecahkan masalah, seseorang akan menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai. Cerdas karena orang tersebut menemukan ide kreatif yang digunakan untuk mengatasi/memecahkan masalah. Pandai karena orang tersebut mampu memanfaatkan informasi atau pengetahuan yang dimilikinya untuk mencari solusi. Seseorang menjadi bodoh manakala memiliki informasi atau pengetahuan atau peluang, tetapi tidak mampu memanfaatkannya untuk menemukan solusi.
Siswa SMK jangan mendudukkan diri sebagai bagian dari masalah.
Dudukkanlah diri sebagai bagian dari solusi
yang merupakan perwujudan rasa tanggung jawab yang pada akhirnya membentuk karakter
dan sikap bertanggung jawab.
Jangan pernah berhenti menemukan masalah untuk mendapatkan ide.
Jangan pernah berhenti bernalar untuk merumuskan ide menjadi gagasan.
Jangan pernah berhenti bernalar mengemas gagasan menjadi konsep.
Komunikasikan konsep dengan integritas yang tinggi, massal, dan, ‘mendunia’.
Jangan pernah berhenti menemukan masalah untuk mendapatkan ide.
Jangan pernah berhenti bernalar untuk merumuskan ide menjadi gagasan.
Jangan pernah berhenti bernalar mengemas gagasan menjadi konsep.
Komunikasikan konsep dengan integritas yang tinggi, massal, dan, ‘mendunia’.
No comments:
Post a Comment